Onlineinfopase –
Dunia media sosial dalam dua hari belakangan ini dikejutkan dengan dugaan
pelecehan terhadap pramugari Garuda Indonesia. Tak terima diperlakukan
semena-mena, pramugari itu kemudian melaporkan dua penumpang kepada kapten dan
flight service manager (FSM/purser) yang bertugas.
Dari keterangan gambar yang beredar di media sosial, kedua penumpang
langsung diinterogasi oleh kapten dan FSM pesawat, 25 Mei 2016. Kasus ini bisa
terselesaikan dengan tuntas setelah penumpangnya mengakui kesalahannya dan
menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada pramugari ini.
Selain kasus yang terjadi di ujung Mei 2016 ini, sebelumnya ada juga
sejumlah kasus dugaan pelecehan yang menimpa para pramugari.
1. Dilecehkan Penumpang
Insiden dugaan pelecehan terjadi terhadap seorang pramugari Garuda Indonesia,
Rabu lalu, 25 Mei 2016. Dalam sejumlah gambar yang tersebar di sejumlah media
sosial, peristiwa terjadi saat Garuda GA216 dalam penerbangan Jakarta menuju
Yogyakarta.
Ketika pramugari yang cantik itu membagikan makanan, dua penumpang membuat
candaan berbau pelecehan seksual saat memesan minuman. Tak terima diperlakukan
semena-mena, pramugari itu melaporkan kejadian tersebut ke kapten dan
FSM/purser yang bertugas.
Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia Benny Butarbutar
menyesalkan kejadian tersebut. Apalagi pramugari tersebut dilecehkan saat
sedang menjalankan tugasnya. “Tolong jangan artikan keramahan kami dengan
sembarangan,” katanya, Sabtu, 28 Mei 2016.
Saat diklarifikasi petugas Avsec, Benny mengatakan kedua penumpang itu telah
mengakui kesalahannya. Selama proses penyelesaian, awak kabin didampingi
kapten, FSM, dan perwakilan Garuda Indonesia setempat. Ia mengatakan kejadian
tersebut masih dalam tahap ringan.
2. Nyaris Diperkosa Pemain Bola
Bekas penyerang andalan Sriwijaya Football Club (SFC), Palembang, Hilton
Moreira, ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus dugaan pelecehan seorang
pramugari. Walaupun akhirnya Hilton dibebaskan secara bersyarat oleh Polda
Metro Jaya, Senin malam, 27 Februari 2012.
Hilton ditetapkan Polres Metro Tangerang sebagai tersangka dalam kasus
pelecehan pramugari Lion Air, LS, 19 tahun, di Apartemen The Colour Modernland,
Cikokol, Tangerang, Rabu dinihari, 22 Februari 2012. Saat itu pun dia terancam
dipecat dari klub papan atas Liga Indonesia tersebut.
Hilton diduga melakukan pelecehan seksual terhadap LS di sebuah kamar di
Apartemen Modern Land, Tangerang, pada Senin malam, 20 Februari 2012. Saat itu,
LS kaget ketika di kamar ada pria-pria berkulit gelap, salah satu pria itu
adalah Hilton Moreira.
Hilton Moreira mengaku sempat tertidur kemudian terbangun. Mantan pemain
Persib Bandung itu kemudian mulai melecehkan LS secara seksual. Atas peristiwa
ini, korban akhirnya melapor Hilton di Kepolisian Resor Metro Tangerang,
Banten, pada Rabu, 22 Februari 2012.
3. Dilecehkan Saat Tes
Kantor berita Korea Selatan, Yonhap, menuding Garuda pernah melecehkan
calon pramugari saat tes penerimaan pada April 2011. Pelecehan terjadi saat
pihak Garuda mewawancarai calon awak kabin asal Korea. Seorang wanita mengaku
diperintahkan melepaskan semua pakaiannya, kecuali pakaian dalam untuk
menjalani pemeriksaan kesehatan.
Saat itu, seorang dokter pria disebut meraba payudaranya dengan alasan
memeriksa implan. Pemasangan implan, menurut aturan perusahaan, dianggap
membahayakan awak kabin ketika bertugas. Setelah kejadian tersebut, para
pelamar langsung mengajukan komplain atas prosedur yang memalukan dan membuat
mereka tidak nyaman itu.
Juru bicara Garuda Indonesia saat itu, Pujobroto, membantah adanya dugaan
pelecehan tersebut. “Itu sama sekali tak benar. Tak ada pelamar yang diminta
tampil tanpa busana saat rekrutmen pramugari di Korea,” kata Pujobroto, Agustus
2011. Ia menegaskan, pemeriksaan kesehatan oleh Garuda sesuai dengan standar
yang berlaku di dunia penerbangan.
Dokter yang melakukan pemeriksaan juga mengacu pada standar profesi dan
terikat sumpah dokter. “Ada staf lokal yang mendampingi untuk membantu
menjelaskan pemeriksaan,” katanya. Meski demikian, Pujobroto menyatakan Garuda
belum berencana melayangkan somasi terhadap Yonhap maupun The
Korea Herald, yang ikut memberitakan kasus ini. [Klikkabar.com]
Comments
Post a Comment