Onlineinfopase, Jakarta,
Kiwi bisa menjadi salah satu alternatif variasi buah yang dikonsumsi. Buah
berdaging warna hijau atau kuning itu pun memiliki beragam manfaat bagi
kesehatan.
Kepala Departemen Gizi RS Cipto Mangunkusumo Dr dr Fiastuti Witjaksono MSc, MS,
SpGK, yang berpartisipasi pada simposium internasional pertama mengenai buah
kiwi dan kesehatan di New Zealand beberapa waktu lalu mengungkapkan kiwi
berperan terhadap penurunan risiko Penyakit Tidak Menular (PTM).
dr Fias menjelaskan, PTM bisa terjadi karena gaya hidup, terutama pola makan
dan juga perubahan lingkungan. Dikatakan dr Fias, kiwi mengandung enzim
pencernaan yakni actidin yang membantu mencerna protein, serat larut yang
menjaga penyerapan karbohidrat dan lemak, serta serat tidak larut yang menjaga
bakteri baik pemberi makan sel usus.
"Riset dari Dr Richard Gearry di University of Otago, Chsritchurch
menunjukkan konsumsi dua kiwi per hari menambah pergerakan usus untuk
menghindari konstipasi. Kemudian, konsumsi kiwi bisa membantu mengurangi rasa
kembung, nyeri di perut, dan meningkatkan kualitas hidup," tutur dr Fias
di sela-sela Media Workshop Zespri 'Awali dengan Buah' di Double Tree Hotel,
Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (25/5/2016).
Sebuah studi tahun 2013 di Journal of National Science mengamati dua kelompok
di mana satu kelompok diberi setengah buah kiwi per hari dan sisanya diberi 2
buah kiwi. Ditemukan, mereka yang mengonsumsi 2 kiwi per hari memiliki mood
yang lebih baik.
"Selama ini kan kita pikir kandungan vitamin C itu paling tinggi pada
jeruk. Nah, data USDA tahun 2016 menunjukkan kandungan vitamin C kiwi sungold
161,3 mg per 100 gram buah sedangkan jeruk 53,2 mg per 100 gram buah. Serat
pada kiwi green yaitu 3 gram per 100 gram, juga lebih tinggi dibanding jeruk
yaitu 2,6 gram per 100 gram dan apel dengan kandungan serat 2,4 gram per 100
gram," tambah dr Fias.
Dengan mengonsumsi dua kiwi sehari, studi yang dilakukan Dr Anita Carr dari
University of Otago, Chsritchurch menunjukkan kadar vitamin C dalam darah lebih
optimal. dr Fias mengatakan, vitamin C bisa berperan sebagai enzim dan
membentuk protein serta energi.
"Kalau vitamin C cukup di dalam tubuh, makanan bisa efisien diubah menjadi
energi. Kalau tidak cukup, makanan tidak efisien sata diubah jadi energi dan
justru jadi lemak," tutur dr Fias. [Detik.com]
Comments
Post a Comment